8 Apr 2013
19 Jan 2013
Senam Aerobik
Senam Aerobik
Senam yang merupakan salah satu unsur komponen kesegaran
jasmani setiap manusia dan khususnya memberikan corak pada postur tubuh.
Aerobik berupa latihan yang terdiri dari berbagai gerak, dalam arti sebenarnya
adalah kegiatan atau gerak badan yang menuntut lebih banyak oksigen untuk
memperpanjang waktu dan memaksa tubuh memperbaiki sistemnya.
Menurut Jackie
Sorensens dari Amerika Serikat senam aerobik atau senam kesegaran jasmani
adalah suatu program kesegaran jasmani yang lengkap meliputi ”latihan dan
kegembiraan”dimana kita mengekspresikan segala perasaan dengan tertawa,
melompat, menendang, jogging,meragang, bergoyang dan mengombinasikan
gerakan-gerakan dansa atau dengan gerakan tari tradisional, tari rakyat bahkan
tari kontemporer. Atau pengertian lain suatu aktifitas yang terus menerus yang
sekaligus memadukan beberapa gerakan yang akan menguatkan jantung, peredaran
darah dan membakar lemak, tubuh menjadi lebih mudah menyalurkan oksigen yang
dibutuhkan yang berarti cadangan energi dan vitalitas lebih besar.
Dengan melakukan aerobik menjadikan fungsi alat-alat
tubuh sehat antara kerja maksimal dan istirahat seseorang. Sehat ada dua macam:
- Sehat statis yaitu keadaan saat fungsi alat-alat tubuh mampu melayani dan menyesuaikan diri dengan segala tuntutan dan kebutuhan jasmani dalam keadaan istirahat.
- Sehat dinamis yaitu keadaan saat fungsi alat-alat tubuh mampu melayani dan menyesuaikan diri dengan segala tuntutan dan kebutuhan jasmani pada waktu kerja.
Manfaat aerobik :
- Membakar lemak dalam tubuh
- Meningkatkan daya jantung dan paru-paru
- Menguatkan otot tubuh
- Menurunkan berat badan
- Meningkatkan nafsu makan
- Mencegah penyakit yang menyerang tubuh
- Meningkatkan kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan dan daya tahan
Unsur senam aerobik :
- Komponen dasar
a.
Ketahanan jantung, peredaran darah dan pernafasan
b.
Ketahanan otot
c.
Kekuatan otot
d.
Kelenturan otot
- Takaran latihan
a.
Intensitas latihan
b.
Lamanya latihan
c.
Frekuensi latihan
- Gejala fisik yang diperlukan
- Makanan dan minuman
- Perlengkapan latihan
- Tahap-tahap melakukan senam aerobik
Macam-macam senam aerobik
- High impact aerobic (senam aerobik tingkat berat)
- Low impact aerobic (senam aerobik tingkat ringan)
- Discorobic (kombinasi high dan low impact aerobic)
- Rockrobic (kombinasi high dan low impact aerobic disertai gerakan rock n`roll)
- Aerobic sport (kombinasi high dan low impact aerobic disertai gerakan kalestenik atau kelentukan)
Tahapan senam aerobik
Senam aerobik secara teratur adalah pemanasan, latihan
inti (fase aerobik) dan pendinginan
- Pemanasan
Biasa disebut warming up dilakukan kira-kira 5-10 menit,
merupakan fase penting yang bertujuan untuk :
a.
Menarik dan memanaskan otot-otot
b.
Menyiapkan denyut jantung untuk aktifitas yang lebih
berat
- Latihan inti (fase aerobik)
Gerakan ini harus dilakukan secara teratur merupakan
gabungan dari high impact dan low impact selama kira-kira 15-20 menit
- Pendinginan
Biasa disebut cooling down dilakukan kira-kira 5 menit
dengan gerakan yang ringan bertujuan untuk melenturkan kembali otot-otot yang
telah digunakan
Bentuk-bentuk latihan senam aerobik
a.
Mengangkat tangan di depan
Kedua tangan diangkat di depan badan
sampai setinggi bahu (hitungan 1 diangkat hitungan 2 diturunkan)
b.
Gerakan kera
Tangan bergantian diangkat ke atas
kepala kemudian turunkan sampai setinggi pinggang setiap irama musik
c.
Buka dan silang
Kedua tangan mengangkat ke samping
(hitungan1) kemudian silangkan di depan dada (hitungan2)
d.
Memompa
Kedua tangan kedepan dan belakang
dari bahu dengan siku sedikit ditekuk dan berada di sisi tubuh, bergantian pada
setiap irama lagu. gerakan ini sama seperti ketika berjalan
e.
Tinju
Kepalan tangan meninju ke atas,
depan, silang atau ke bawah. dapat dilakukan secara bersamaan (meninju hitungan
1, kembali pada posisi start pada hitungan 2 atau bergantian setiap irama
musik)
f.
Mengayun
Kedua tangan mengayun bersamaan dari
sisi lain baik rendah (setinggi pinggang) maupun tinggi (di atas kepala).
Hitungan 1 ayunkan tangan ke kanan dan hitungan 3 ayunkan tangan ke kiri
g.
Tepukan
Kedua tangan menepuk paha untuk membuat
suara tamparan. Hati-hati jangan terlalu keras memukul diri sendiri
Lari Estafet/ Lari Sambung
Lari Estafet/ Lari
Sambung
Atletik merupakan induk dari semua
cabang olahraga, karena semua cabang olahraga didasari dengan norma atletik.
Dalam lari estafet hal yang harus diperhatikan adalah gerakan eksplosif,
kerjasama, power dan semangat tinggi untuk mencapai prestasi yang optimal.
Pada lari sambung yang tiap regunya
terdiri dari 4 orang, maka diperlukan latihan yang rutin untuk melatih
kekompakan tim. Dalam latihan untuk pemberian tongkat dan penerimaan tongkat,
dilakukan secara bertahap dan koordinasi dengan kecepatan larinya dari satu
atlet ke atlet lainnya. Semua teknik sederhana ini diarahkan untuk lari sambung
berjarak 4 x 40 meter.
Keberhasilan lari sambung sangat
tergantung dari keberhasilan pergantian tongkat (stick). Semakin cepat waktu pergantian
tongkat, maka lari sambung juga akan berhasil. Pergantian tongkat dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
·
Tanpa
melihat (nonvisual atau blind pass).
Pada cara ini penerima tongkat estafet tanpa menoleh ke belakang kepala pemberi
tongkat. Cara ini digunakan pada lari estafet 4 x 400 meter.
·
Dengan
melihat (visual atau sight pass).
Pada cara ini penerima tongkat estafet menoleh ke belakang melihat kepala pemberi
tongkat. Cara ini lazim digunakan pada lari sambung dimana jarak tiap pelari lebih dari 100 meter,
terutama pada 4 x 400 meter.
Pergantian tongkat harus terjadi di
daerah pergantian tongkat (wissel) yang panjangnya 20 meter. Pergantian yang
dilaksanakan di luar garis tersebut akan menyebabkan regu tersebut terkena
diskualifikasi.
1. Cara melakukan pergantian tongkat
dengan nonvisual untuk nomor lari 4 x 400 meter adalah:
a. Penerima membuat tanda (check mark)dengan goresan spikes atau
dengan tanda perekat pada lintasan, sebagai pedoman saat yang tepat untuk
melakukan start bilamana pemberi tongkat atau stick datang. Tanda ini terletak
pada tempat kira-kira 15-20 pecak panjang tapak kakinya sendiri dari tempat ia
berdiri. Tempat berdiri ini boleh pada garis permulaan daerah pergantian, boleh
pada tempat 100 meter sebelumnya (dengan suatu tanda).
b. Penerima memperhatikan dengan sungguh sungguh
tanda (check mark) itu, Tepat pada
saat pemberi sampai di tempat tersebut, secepatnya atlet melakukan start dengan
kecepatan setinggi-tingginya tanpa menoleh ke belakang. Setelah mendengar
teriakan ya dari pemberi tongkat estafet, terus lari di depannya memberikan
tangan jauh ke belakang tanpa mengurangi kecepatan.
c. Pada saat tongkat telah terasa di tangan,
tongkat segera dipegang erat-erat jangan sampai jatuh. Kalau seluruh regu
selalu memberikan tongkat dengan tangan kirinya, maka penerima tongkat akan
menerima dengan menggunakan tangan kanannya kemudian dipindah ke tangan kiri.
d. Pergantian tongkat yang baik adalah
bilamana pergantian tongkat berlangsung dalam keadaan pelari sudah menempati
kecepatan tertinggi. Ini Terjadi kira-kira 18 meter setelah melewati garis
permulaan dalam daerah pergantian.
2. Latihan teknik memberikan dan menerima
stick atau tongkat sambil berjalan dan dilanjutkan dengan berlari.
a. Memberikan tongkat sambil berjalan
Latihan yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Empat atlet berdiri berbanjar dengan jarak satu rentangan
tangan dan kemudian memberikan tongkat dari atlet yang berada paling belakang
kepada atlet yang berada di depannya.
2) Empat atlet berdiri berbanjar dan
memberikan tongkat sambil berjalan, dengan jarak satu lengan. Diusahakan agar
tidak terlalu dekat satu sama lain, dengan tujuan agar atlet yang memberikan
tongkat di belakangnya lebih leluasa untuk menjulurkan tangannya ke depan, dan
sebaliknya atlet yang di depannya saat akan menerima tongkat tidak harus
menunggu dari atlet yang berada di belakang.
b. Memberikan tongkat sambil berdiri
Latihan yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Empat atlet berdiri pada posisi lari,
berbanjar dengah memberikan tongkat dari atlet yang berada di belakang
diserahkan pada atlet yang berada di depan, dengan cara yang benar (panggil,
siap, berikan) dalam urutan dari belakang.
2) Empat atlet berdiri berbanjar dengan
lari jogging, jarak harus diatur sesuai dengan kebutuhan dan pada saat
memberikan tongkat disesuaikan dengan postur tubuh pelari. Usahakan posisi
jangan terlalu dekat antara atlet yang satu dengan atlet yang lain, dan lakukan
dengan berlari.
3) Pengaturan tongkat antara dua pelari
yaitu satu pada lintasan lurus dan lainnya berada pada lintasan yang
melengkung. Pelari penerima menunggu di tempat yang benar, pelari yang datang
dari start posisi kurang lebih 40 meter di belakang.
4) Hal ini dilakukan bila petunjuk di
atas sudah benar serta telah dikuasai semua kode-kode yang disepakati, kemudian
dilakukan secara berulang-ulang.
Latihan Lari Sambung 4 x
400 meter dengan Kecepatan Sedang
Lari sambung jarak jauh tidak
memerlukan timing atau saat yang sempurna seperti leri estafet jarak pendek,
tetapi waktu yang hilang dalam pergantian tongkat harus dibatasi. Untuk itu
pelari yang akan berangkat harus mulai start sebelum pelari yang datang
mencapai tempatnya. Hal ini dilakukan agar dapat menjaga start yang baik dan
tetap menjaga langkah lari yang baik (rancing fase) pula.
Dalam
even ini terjadi perubahan tangan. Pada lari nomor 4 x 100 meter pergantian
tongkat tidak dilihat, sedangkan pada 4 x 400 meter penerima tongkat boleh
menoleh ke belakang pada saat dia mengulurkan tangannya ke belakang, dilakukan
hal-hal sebagai berikut:
1. Pelari yang akan berangkat bolah
mengambil posisi kaki yang sama ke depan seperti pada sprint, dan bahkan boleh
menopang dirinya di atas satu tangan dalam sikap start jongkok, tetapi peraturannya,
kaki diletakkan di belakang sesuai dengan tangan yang menerima tongkat.
2. Yang paling utama adalah tongkat itu
harus berada pada kecepatan tetap. Pergantiannya dilakukan
apabila penerima telah mencapai kecepatan yang cukup.
3. Tanggung jawab yang besar terletak
pada pelari yang datang dengan mengetahui saat yang tepat kapan pergantian tongkat
harus dilaksanakan, sekalipun penerima belum menjulurkan tangan ke belakang
badannya itu mempertandakan pelari berikutnya telah siap menerima tongkat.
4. Regu estafet yang efektif harus benar-benar
diseleksi dan pelari yang memiliki keistimewaan di tiap-tiap tahap. (misalnya
pelari pertama diambil pelari yang startnya bagus, tikungan yang cepat dan
lincah serta sprinter yang tangguh).
Latihan Teknik Lari
Sambung 4 x 400 meter dengan Kecepatan Maksimal
Pada prinsipnya , latihannya sama
dengan pola latihan dengan kecepatan sedang, tetapi perbedaannya terletak pada
pelari yang melakukan latihan sebagai berikut:
1. Kecepatan dilakukan sesuai dengan
kemampuan pelari
2. Tata cara perlombaan seperti pada
tingkat perlombaan yang sebenarnya.
3. Zona pergantian tongkat panjangnya 20
meter (lebar 1 meter) dan untuk estafet jarak pendek ditambah 10 meter prazona
tempat pelari yang akan berangkat dan mempercepat larinya, tetapi di sini tidak
terjadi pergantian togkat.
4. Setiap pelari harus tetap tinggal di
jalur lintasan masing-masing sesudah memberikan tongkat pada pelari berikutnya.
5. Apabila saat itu tongkat jatuh, pelari
yang menjatuhkan harus mengambilnya.
6. Tongkat estafet harus berongga dan
beratnya 50 gram.
7. Dalam estafet jarak jauh, pelari
pertama berlari di lintasan masing-masing, pelari kedua berlari masing-masing
di tikungan pertama, kemudian boleh masuk ke lintasan dalam, pelari ketiga dan
keempat menunggu zona pergantian secara berturut-turut sesuai dengan keadaan
pelari.
Bulu Tangkis
Bulu Tangkis
Asal usul permainan bulu tangkis
sampai saat ini belum jelas, pada abad ke-17 di daratan Eropa telah memulai permainan
ini berdasarkan lukisan-lukisan zaman dahulu. Di Tiongkok juga ditemukan
permainan yang mirip dengan bulu tangkis. Di Badminton, nama salah satu daerah
di Inggris pada tahun 1873 telah
dimainkan permainan bernama “Poona”I India. Dari sinilah asal-usul nama Badminton. Di Inggris telah didirikan
persatuan bulu tangkis oleh Kol. Dolby.
Sesuai
dengan perkembangan zaman, permainan bulu tangkis cepat berkembang di dataran
Eropa. Kemudian didirikanlah “International Badminton Federation (IBF)” pada 5 Juli
1934 dan sebagai ketuanya adalah Sir George Thomas. Negara-negara anggota IBF
saat itu adalah: Inggris, Denmark, Perancis, Irlandia, Nederland,
Selandia Baru, Scothlandia dan Wales.
Kompetisi
internasional baru dapat dilaksanakan pada 1949 dengan memperebutkan piala
bergilir Sir Thomas (Thomas Cup) untuk beregu putra dan pertandingan
dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. Negara Melayu atau Malaysia saat itu berhasil merebut
Piala Thomas.
Sedangkan untuk beregu putri baru
dapat dilaksanakan pada 1957 memperebutkan piala bergilir Ny. Betty Uber (Uber
Cup) yang juga diadakan setiap tiga tahun sekali. Peraih piala Uber pertama
kali adalah Amerika Serikat.
Perkembangan
bulu tangkis di Indonesia
seiring dengan revolusi, di Jakarta berdiri perkumpulan bulu tangkis yang
dinamakan PORI (Persatuan Olah Raga Seluruh Indonesia).
Wadah bulu tangkis dan PORI terletak di Yogyakarta. Pada zaman penjajahan Belanda persatuan bulu
tangkis Indonesia
bernama BBL (Bataviache Badminton Leagie)
kemudian dilebur menjadi BBU (Bataviache
Badminton Unie). Keanggotaan BBU terdiri dari keturunan etnis Tionghoa yang mempunyai
kesadaran nasional. Mereka berusaha mengganti nama BBU menjadi PERBAD (
Persatuan Badminton Djakarta).
Pada 1949 PERBAD berfungsi dengan
tokoh-tokoh perbulutangkisan Indonesia, antara lain: Sudirman (Ketua PORI
bagian Bulu Tangkis), Tjoa Seng Tiang (Ketua PERBAD), Liem Soe Liong E,
Sumantri, Ramli Rikin, Ang Bok Suk, Luiouw Djie Ho dan tokoh-tokoh serta
pembina bulu tangkis sat itu, seperti: Basrul Jamal, Nafsirin, Oey Hok Tjoan,
Kusumayadi, Sanyoto, Surono, Then Giok Soei
dan lain-lain.
Tiga tahun setelah PON I 1948 di Solo,
maka wadah organisasi nasional yaitu pada tahun 1951 baru terbentuk dengan nama
“Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia” disingkat PBSI dengan ketua umum
Sudirman yang menjabat posisi tersebut lebih dari dua dasa warsa. Dan berkat
kerja keras dari para tokoh pembina dan pelatih serta masyarakat Indonesia yang telah mendarah daging dengan bulu
tangkis maka tujuh tahun kemudian Piala
bergengsi Thomas Cup berhasil diboyong ke Indonesia, yaitu pada 1958 di
Singapura.
Permainan
bulutangkis menggunakan shuttlecock dengan ukuran sbb :
1.
Berat
antara 4,75-5,50 gr
2.
Jumlah
bulu 14-16 helai yang panjangnya antara 4-70mm
3.
Bulu
ditancapkan pada gabus bergaris tengah 25-28mm
4.
Garis
tengah bulu bagian atas 54mm
TEKNIK-TEKNIK DASAR
1. Pegangan Raket
Teknik pegangan raket pada setiap
pemain tidak ada batasan atau peraturan tertentu, namun berdasarkan ciri khas
seorang pemain maka cara memegang raket dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
·
Pegangan
gebuk kasur (English Grip)
·
Pegangan
campuran
·
Pegangan
kapak (American Grip)
·
Pegangan
backhand
2. Servis
Penyajian bola pertama
kali dalam bulu tangkis disebut servis,
walaupun penyajian tetapi tehnik ini juga merupakan salah satu usaha
mematikan lawan agar mendapatkan angka. Dengan demikian bila lawan tidak dapat
menggembalikan servis maka penyaji akan mendapatkan angka.
Service dalam bulu tangkis dapat
dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah:
Teknik
dasar servis ada 3 macam :
a.
Teknik
dasar servis panjang forehand
b.
Teknik
dasar servis pendek forehand
c.
Teknik
dasar servis pendek backh
Macam
– Macam Pukulan
Jenis pukulan pada bulu tangkis pada
umumnya dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
Pukulan Forehand,
Pukulan forehand terdiri dari:
·
Forehand
di atas kepala
·
Forehand
chop
·
Forehand
datar
·
Forehand
lob
·
Forehand
smash
·
Forehand
silang
Pukulan Backhand, pukulan backhand
terdiri dari:
·
Backhand
di atas kepala
·
Backhand
chop
·
Backhand
datar
·
Backhand
lob
Pukulan Net
Pukulan net disebut juga permainan
net, artinya memainkan bola di dekat net dengan pukulan-pukulan pelan dan bola
harus melewati net. Penempatan bola di lapangan lawan semakin dekat dengan net
semakin baik, karena lawan akan semakin sulit untuk mengembalikan bola
Langganan:
Postingan (Atom)