TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING
Adapun
tekniknya adalah sebagai berikut:
1.
Cara
memegang peluru
Ada tiga macam cara memegang peluru,
yaitu:
a.
Peluru
diletakkan pada dataran telapak tangan. Jari dan ibu jari meregang seenaknya.
Cara ini kurang efisien, sebab pada waktu menolak pergelangan tangan dan
jari-jari tangan kurang berfungsi.
b.
Seperti
cara pertama tetapi peluru digeser ke atas, sehingga berat peluru berada di
ujung telapak tangan.Cara ini lebih baik
dari cara pertama, karena jari-jari dan pergelangan tangan ikut berfungsi.
c.
Seperti
cara kedua tetapi peluru agak digeser keatas lagi, sehingga berat peluru berada
di ruas jari telunjuk, jari tangan dan
jari manis. Cara ini lebih efisien karena jari-jari tangan dan pergelangan
tangan lebih berfungsi .
2.
Cara
meletakkan peluru
Peluru diletakkan pada pangkal leher
atau di atas bahu sedikit. Sedang memegangnya, peluru diletakkan di anatara
jari telunjuk dan ibu jari, sedikit melekat pada tulang selangka. Peluru bagian
atas menempel pada dagu dan siku tidak lebih dari 90 derajat.
3.
Awalan
Pada waktu mengambil awalan, atlet
harus mencurahkan perhatiannya secara penuh. Selanjutnya kaki kiri diputar 3
kali. Setelah putaran terakhir (keseimbangan badan telah mantap) maka kaki
diayunkan ke depan. Sedangkan kaki kanan
jengket 1 langkah kearah tolakan. Pada waktu peluru dilepas diikuti gerak
lanjutan badan dan kaki yang disebut follow
though.
4.
Sikap
menolak
Sikap atau posisi badan sewaktu akan
menolak adalah sebagai berikut:
a.
Pegang
peluru dengan cara 1, 2 atau 3.
b.
Berdiri
di dalam lingkaran membelakangi sasaran.
c.
Kaki
kanan bertumpu dan lutut agak dtekuk.
d.
Tangan
kiri diangkat ke depan atas, badan dibungkukkan
dan badan tetap rileks.
5.
Gerakan
menolak
Gerakan tolakan dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Kaki kanan menolak dengan kuat sampai
lutut lurus.
b. Bersamaan dengan itu bahu kanan
diputar ke kiri.
c.
Selanjutnya
meluruskan kaki kiri dengan kuat dan
pada saat ini pula peluru ditolakkan, dan diiringi dengan lecutan pergelangan
tangan.
d. Sikap kepala dan dada harus lurus
tengadah pada saat peluru ditolakkan.
6.
Gerakan
setelah menolak
a. Pada waktu peluru lepas, badan, lengan
dan bahu dibiarkan mengikuti arah peluru.
b. Mengerem agar badan tidak jatuh ke
depan.
Agar
dapat menolakkan peluru dengan baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Peluru
dipegang seperti cara yang telah diuraikan di atas.
2.
Sikap
mula berdiri miring, arahkan tolakan di sebelah kiri badan.
3.
Sebelum
meluncur ke depan, kaki kiri diputar 3 kali.
4.
Setelah
keseimbangan badan mantap atau pada putaran kaki kiri terakhir, maka kaki kiri
diayunkan ke depan dan kaki kanan mengikuti dengan jengket satu langkah dan
menumpu dengan kaki kanan.
5.
Pada
sikap ini peluru segera ditolakkan.
6. Lapangan tolak peluru
Garis tengah : 2.135 m
Perpanjangan garis tengah : 0.75 m
Panjang balok lempar : 1.22 m
Tebal balok : 11.4 cm
Tinggi balok : 10 cm
Sektor lemparan : 40 derajat
Lebar garis : 5 cm
Lingkaran lempar terbuat dari besi
tinggi 2 cm dan tebak 66 cm.
7. Perlengkapan yang diperlukan dalam
tolak peluru
a.
Bendera
b.
Balok
penahan
c.
Lingkaran
lempar
d.
Peluru
dengan berat:
1) Putra senior : 7.257 Kg
2) Putra junior : 5 Kg
3) Putri senior : 4 Kg
4) Putri junior : 3 Kg
e.
Rol
meter (untuk mengukur jarak lempar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar