Senam
Senam adalah latihan fisik
yang disusun secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan terpilih dan
terencana untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini dapat kita lihat bahwa senam
mempunyai sistematika tersendiri, serta mempunyai tujuan yang hendak dicapai seperti daya tahan, kekuatan,
kelentukan, koordinasi atau bias juga diperluas untuk meningkatkan prestasi,
membentuk tubuh yang ideal serta memelihara kesehatan.
Senam
dapat dikelompokkan menjadi bermacam-macam, diantaranya adalah senam artistik,
senam ritmik dan senam umum. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas salah
satu bentuk dari senam artistic, yaitu senam lantai. Senam ini dinamakan senam
lantai karena seluruh aktivitasnya dilakukan di lantai yang beralas matras dan
tanpa menggunakan alat lainnya. Luas lantai yang digunakan dalam kejuaraan
senam lantai adalah 12 x 12 meter persegi dengan tambahan 1 meter di setiap
sisinya sebagai pengaman. Senam lantai mengacu pada gerak yang dikerjakan
dengan kombinasi seperti kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan,
kelincahan dan ketepatan.
Jenis-jenis senam
lantai
Guling Lenting
Guling lenting adalah gerakan melecutkan kedua kaki
kedepan atas setelah pundak menempel matras dengan sumber gerakan dari
pinggang. Adapun teknik gerakan melakukan guling lenting sebagai berikut:
a. Sikap awal
berbaring
b. Menggulingkan
kedepan disertai dengan lecutankedepan atas, tangan menolak, badan melayang dan
membusur, kepala pasif
c. Mendarat
dengan kedua kaki rapat dorong panggul kedepan
Guling Depan
Guling
depan atau roll depan adalah gerakan badan berguling kearah depan melalui
bagian belakang badan (tengkuk), pinggul, pinggang dan panggul bagian belakang.
Adapun teknik gerakan melakukan guling depan sebagai berikut:
a.
Berjongkok kedua telapak tangan menempel matras
b.
Angkat pinggul keatas hingga kedua kaki lurus
c.
Masukkan kepala di antara kedua lengan bersamaan kedua
sikut ditekuk
d.
Gulingkan badan kedepan dan dengan cepat kedua tangan
memeluk kedua lutut dirapatkan.
Guling Kebelakang
Guling ke
belakang adalah menggulingkan badan ke belakang, dimana posisi badan harus
tetap membulat, yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, kepala
ditundukkan sampai dagu melekat di dada. Cara
melakukan guling belakang :
a.
Sikap
permulaan dalam posisi jongkok, kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat.
b.
Kepala
ditundukkan kemudian kaki menolak ke belakang.
c.
Pada
saat penggul mengenai matras, kedua tangan segera di lipat ke samping telinga
dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.
d.
Kaki
segera diayunkan ke belakang melewati kepala, dengan dibantu oleh kedua tangan
menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di matras,
kesikap jongkok.
Berdiri Dengan
Tangan (Hand Stand)
Bentuk latihannya:
- Berpasangan dengan teman
- Dengan bersandar pada tembok
Cara melakukan hand stand:
·
Berdiri
tegak kaki kanan di belakang dan kaki kiri di depan atau sebaliknya.
·
Bungkukkan
badan, kedua telapak tangan menumpu pada
matras selebar bahu, lengan lurus, pandangan agak ke depan, tungkai
depan dibengkokkan sedangkan tungkai belakang lurus.
·
Tungkai
diayun keatas, diikuti tungkai depan dirapatkan.
·
Lengan,
badan, kedua tungkai lurus satu garis.
·
Pandangan
pada kedua tangan tumpuan.
·
Sikap
seperti itu dipertahankan untuk menjaga
keseimbangan.
·
Pada
posisi kaki diatas dapat dilakukan dengan berbagai variasi seperti kaki dibuka,
ditekuk dan lain-lain.
Meroda
Meroda adalah
berputar ke arah kiri atau kanan dengan tumpuan tangan dan kaki secara
bergantian. Meroda disebut juga dengan kitiran/ratslag/cartwheel. Meroda dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Meroda ke kiri
Sikap mula:
Buka kaki agak lebar, kedua tangan merentang
lurus dan pandangan kearah kiri.
Teknik gerakan:
a. Angkat kaki
kiri (depan), badan ditarik ke belakang sebagai ancang-ancang mengayun badan.
b. Segera tarik
kembali badan ke arah kiri dengan sedikit hentakan untuk meletakkan kedua
tangan sebagai tumpuan, ayun pinggang yang diikuti dengan kedua kaki (terbuka)
ke atas,
c. selanjutnya
kaki kanan mendarat yang diikuti oleh kaki kiri, saat kaki kanan mendarat maka
tangan kanan lepas (menolak) supaya badan terbawa ke atas untuk brdiri kembali.
Ini adalah gerakan meroda satu kali putaran.
d. Ulangi
gerakan-gerakan di atas beberapa kali.
2. Meroda ke kanan
Sikap mula
maupun teknik gerakan meroda ke kanan pada dasarnya sama dengan meroda ke kiri.
Perbedaannya adalah pada meroda ke kanan dimulai tangan kanan mendarat terlebih
dahulu ke samping kanan disusul dengan tangan kiri. Saat kaki kiri mendarat
kaki kiri lepas keatas (hentakkan), segera disusul kaki kanan ke atas, setelah
kedua kaki di atas dalam keadaan terbuka lebar segera kaki kiri mewndarat yang
disusuldengan kaki kanan, saat kaki kiri mendarat maka tangan kakan lepas dari
matras dan disusul tangan kiri, sehingga kembali berdiri. Ini adalah gerakan
satu putaran. Lakukan gerakan ini secara berulang-ulang.
Kayang
1.
Dari sikap tidur
Cara melakukan :
·
Tidur terlentang
·
Kedua lutut di tekuk kedua tumit rapat pada pinggul
·
Kedua siku ditekuk dan telapak tangan melekat pada matras
atau lantai, ibu jari diamping telinga
·
Kamudian diangkat badan keatas kedua tangan dan kaki
lurus
·
Kepala masukkan antara 2 tangan
2.
Dari sikap berdiri
Cara melakukan :
- Berdiri tegak
- Kedua tangan di samping kaki
- Kemudian tangan diayunkan keatas belakang kepala tengadah dan badan melenting kebelakang
- Tahan dan usahakan kedua telapak menyentuh matras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar