19 Jan 2013

Tolak Peluru



TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING

Adapun tekniknya adalah sebagai berikut:
1.     Cara memegang peluru
Ada tiga macam cara memegang peluru, yaitu:
a.   Peluru diletakkan pada dataran telapak tangan. Jari dan ibu jari meregang seenaknya. Cara ini kurang efisien, sebab pada waktu menolak pergelangan tangan dan jari-jari tangan kurang berfungsi.
b.   Seperti cara pertama tetapi peluru digeser ke atas, sehingga berat peluru berada di ujung  telapak tangan.Cara ini lebih baik dari cara pertama, karena jari-jari dan pergelangan tangan ikut berfungsi.
c.    Seperti cara kedua tetapi peluru agak digeser keatas lagi, sehingga berat peluru berada di ruas jari telunjuk,  jari tangan dan jari manis. Cara ini lebih efisien karena jari-jari tangan dan pergelangan tangan lebih berfungsi .
 
2.     Cara meletakkan peluru
Peluru diletakkan pada pangkal leher atau di atas bahu sedikit. Sedang memegangnya, peluru diletakkan di anatara jari telunjuk dan ibu jari, sedikit melekat pada tulang selangka. Peluru bagian atas menempel pada dagu dan siku tidak lebih dari 90 derajat.
3.     Awalan
Pada waktu mengambil awalan, atlet harus mencurahkan perhatiannya secara penuh. Selanjutnya kaki kiri diputar 3 kali. Setelah putaran terakhir (keseimbangan badan telah mantap) maka kaki diayunkan ke depan. Sedangkan kaki  kanan jengket 1 langkah kearah tolakan. Pada waktu peluru dilepas diikuti gerak lanjutan badan dan kaki yang disebut follow though.
4.     Sikap menolak
Sikap atau posisi badan sewaktu akan menolak adalah sebagai berikut:
a.   Pegang peluru dengan cara 1, 2 atau 3.
b.   Berdiri di dalam lingkaran membelakangi sasaran.
c.    Kaki kanan bertumpu dan lutut agak dtekuk.
d.   Tangan kiri diangkat ke depan atas, badan dibungkukkan  dan badan tetap rileks.
5.     Gerakan menolak
Gerakan tolakan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.  Kaki kanan menolak dengan kuat sampai lutut lurus.
b.  Bersamaan dengan itu bahu kanan diputar ke kiri.
c.   Selanjutnya meluruskan kaki kiri dengan kuat  dan pada saat ini pula peluru ditolakkan, dan diiringi dengan lecutan pergelangan tangan.
d.  Sikap kepala dan dada harus lurus tengadah pada saat peluru ditolakkan.
6.     Gerakan setelah menolak
a.  Pada waktu peluru lepas, badan, lengan dan bahu dibiarkan mengikuti  arah peluru.
b.  Mengerem agar badan tidak jatuh ke depan.

Agar dapat menolakkan peluru dengan baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.     Peluru dipegang seperti cara yang telah diuraikan di atas.
2.     Sikap mula berdiri miring, arahkan tolakan di sebelah kiri badan.
3.     Sebelum meluncur ke depan, kaki kiri diputar 3 kali.
4.     Setelah keseimbangan badan mantap atau pada putaran kaki kiri terakhir, maka kaki kiri diayunkan ke depan dan kaki kanan mengikuti dengan jengket satu langkah dan menumpu dengan kaki kanan.
5.     Pada sikap ini peluru segera ditolakkan.
 
6.    Lapangan tolak peluru
Garis tengah                 : 2.135 m
Perpanjangan garis tengah   : 0.75 m
Panjang balok lempar : 1.22 m
Tebal balok                   : 11.4 cm
Tinggi balok                  : 10 cm
Sektor lemparan           : 40 derajat
Lebar garis                    : 5 cm
Lingkaran lempar terbuat dari besi tinggi 2 cm dan tebak 66 cm.

7.    Perlengkapan yang diperlukan dalam tolak peluru
a.     Bendera
b.     Balok penahan
c.     Lingkaran lempar
d.     Peluru dengan berat:
1) Putra senior       : 7.257 Kg
2) Putra junior        : 5 Kg
3) Putri senior         : 4 Kg
4) Putri junior          : 3 Kg
e.     Rol meter (untuk mengukur jarak lempar)

Tidak ada komentar: