19 Jan 2013

Tenis Meja



Tenis Meja

Tenis meja berasal dari Eropa yang merupakan kombinasi antara permainan tenis meja kuno, lawn tenia dan badminton. Permainan ini mulai popular di Inggris pada abad ke19 dengan nama “Pingpong” , “Gossima” dan “whiff-whaff”. Permainan ini secara resmi dikukuhkan pada15 januari 1926 atas prakarsa Dr. George Lehman dari Jerman.
Tenis meja masuk ke Indonesia pada tahun1930-an yang dibawa oleh Belanda, yang dikenal dengan nama societeit. Sekitar tahun 1940-an tenis meja telah dikenal bangsa Indonesia melalui golongan pamong dan ambtenaar (pegawai negeri) Indonesia.
Organisasi yang mengatur tenis meja Indonesia terbentuk pada tahun 1948 di Surabaya dengan nama “Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia” disingkat PPPSI. Tenis meja diperkenalkan secara resmi pada tahun 1951, sekaligus mengubah nama PPPSI menjadi PTMSI sebagai singkatan dari “Persatuan Tennis Meja Seluruh Indonesia.”
Pada tahun yang sama pula kemudian Indonesia Menjadi anggota Table Tennis Federation of Asia, disingkat TIFA. Dan pada tahun 1961 PTMSI resmi menjadi anggota ITTF (International Table Tennis Federation) sebagai Negara anggota ke 73.

Tenis meja merupakan cabang olahraga yang dimainkan di dalam ruangan (indoor game) oleh dua atau empat orang pemain. Cara memainkannya dengan menggunakan raket yang dilapisi dengan karet untuk memukul bola celluloid melewati jaring yang tergantung di atas meja yang dikaitkan pada dua tiang jaring. Ketentuan permainan ini adalah:
1.     Penggunaaan lapisan bad yang dipergunakan untuk memukul bola, yang mana terdiri dari beberapa lapisan yang akan memantulkan bola secara beragam pula.
2.     Memegang bad/grip, ada pegangan pen holder dan shake hand.
3.     Seringkali pukulan yang dilakukan tidak diketahui oleh pihak lawan, hal ini karena kadang bola dipukul melalui bawah meja.
4.     Pukulan yang dilakukan nampaknya sama, tetapi menghasilkan putaran bola yang berlainan.
Dalam permainan tenis meja ada beberapa cara untuk memainkannya, diantaranya adalah:
1.     Single ( Permainan tunggal putra atau putri)
2.     Double (Permainan ganda putra atau putri)
3.     Mix Double (Permainan ganda campuran, terdiri dari satu putra dan satu putri)

PERATURAN PERMAINAN TENIS MEJA
1.    Lapangan tenis meja.
 
2.    Bola
·         Bola harus bulat dengan diameter 40 mm.
·         Berat bola harus 2,7 gram.
·         Bola harus terbuat dari bahan celluloid atau sejenis bahan plastic yang berwarna putih atau orange dan pudar (tidak mengkilap).

3.    Alat pemukul/bad
·         Ukuran, bentuk bad tidak ditentukan,  tetapi daun bad harus kaku dan datar.
·         Ketebalan daun bad minimal 85 % harus terbuat dari kayu alam, dapat dilapisi dengan bahan perekat yang berserat seperti fiber karbonat atau fiber glass atau dari bahan kertas yang dipadatkan, bahan tersebut tidak boleh lebih dari 7,5  % dari total ketebalan 0,35 mm, adalah merupakan bahan yang sangat sedikit/ tipis.
·         Sisi daun bad yang digunakan untuk memukul bola, harus ditutup dengan karet berbintik biasa, atau karet yang berbintik menonjol ke luar, namun memiliki ketebalan termasuk lem perekat tidak lebih dari 2 mm, atau karet datar (bukan berbintik ke luar)dengan karet berbintik ke dalam harus memiliki ketebalan tidak lebih dari 4 mm, termasuk lem perekat.

4.    Service yang benar
a.    Pada saat melakukan servis bola harus diam secara bebas di atas permukaan telapak tangan bebas, di belakang garis akhir, dan minimal dengan permukaan meja.
b.    Server harus melambungkan bola secara vertikal tanpa putaran, dengan ketinggian bola minimal 16 cm dari permukaan tangan bebas, kemudian turun tanpa menyentuh apapun sebelum dipukul.
c.    Pada saat bola turun, server harus memukul bola sehingga menyentuh permukaan mejanya terlebih dahulu dan setelah melewati atas net atau menggelinding di atas net kemudian menyentuh permukaan meja penerima bola (receiver). Pada permainan ganda bola harus menyentuh bagian kanan dari masing-masing meja server dan receiver secara berurutan.
d.    Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus berada di atas meja permainan dan di belakang batas akhir server, dan bola tidak bolah ditutupi/ terhalang oleh bagian badan atau pakaian server dari pasangannya.
e.    Menjadi tanggung jawab pemain untuk melakukan  servis agar telihat oleh wasit atau pembantu wasit sesuai dengan persyaratan service yang benar.
o   Jika tidak ada pembantu wasit, dan wasit ragu akan keabsahan suatu service, maka pada kesempatan pertama pada pertandingan tersebut, maka server diperingati tanpa  menambah poin (angka).
o   Jika selanjutnya pada pertandingan yang sama, server yang sama atau pasangan server masih melakukan keraguan keabsahan service, maka tanpa pengecualian maka lawan mendapat satu poin .
o   Bila terjadi service gagal dan tidak sesuai dengan persyaratan dari service yang baik, pada saat pertama kali maupun pada kesempatan lainnya, maka tidak ada peringatan dan receiver mendapatkan 1 poin.
o   Pengecualian, wasit dapat melonggarkan persyaratan service yang baik, jika diyakini bahwa rintangan tersebut disebabkan oleh kemampuan fisik yang tidak normal (cacat).

5.    Pengembalian  yang benar
Bola setelah dilakukan servis atau dikembalikan, harus dipukul sehingga melewati net dan menyentuh meja lawan, baik secara langsung maupun setelah menyentuh net.

6.    Angka /Poin/ Skor
a.    Pemain dinyatakan mendapatkan poin jika:
o   Jika lawannya gagal melakukan service yang benar.
o   Jika kawannya gagal mengembalikan bola dengan benar.
o   Jika sebelum bola dipukul oleh lawannya, menyentuh benda lain selain net, setelah ia melakukan servis atau pengembalian bola dengan benar.
o   Jika setelah bola dipukul oleh lawannya, bola telah berada di luar  permukaan meja tanpa menyentuh mejanya.
b.    Jika bola yang dipukul oleh lawannya terhalang atau tertahan.
c.    Jika lawannya memukul bola dua kali secara berturut-turut.
d.    Jika lawannya memukul bola dengan sisi daun bad yang tidak  tertutupi karet.
e.    Jika lawannya atau apa saja yang dipakainya menggerakkan permukaan meja.
f.     Jika lawannya atau apa saja yang dipakainya menyentuh net.
g.    Jika tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja.
h.    Jika dalam permainan ganda, lawannya memukul bola tidak sesuai dengan urutan.
i.      Seperti yang telah diperkenalkan  dalam sistem pembatasan waktu.

7.    Suatu game/set
·         Suatu game/set dimenangkan oleh seorang pemain atau pasangan pemain yang terlebih dahulu mendapatkan nilai 11, kecuali jika kedua pemain memiliki kesamaan skor 10 – 10, maka permainan akan dimenangkan oleh pemain yang terlebih dahulu mendapatkan angka/poin 12.
·         Suatu pertandingan terdiri dari 3 game, 5 game, 7 game atau 9 game terbaik.
·         Permainan harus terus berlanjut sampai selesai selama game berlangsung, kecuali dalam pergantian set (diantara game), pemain dibolehkan istirahat tidak lebih dari 1 menit.

Tidak ada komentar: